Semangat Nasionalis Hip Hop Indonesia |
Thursday, 03 September 2009 |
EMPAT orang musisi hip hop Indonesia, Pandji Pragiwaksono,Igor Saykoji,Jflow,dan Della MC,menggagas sebuah bloginspiratif Garudahiphop. Sebuah upaya menyuarakan nilai positif Indonesia. Blog tersebut menampung tulisan, serta unduhan lagu-lagu dan video karya mereka, yang bernapaskan paham kebangsaan secara gratis. ”Ini produk idealis. Kita ciptakan lagu untuk menginspirasi hal baik dan kebenaran. Bisa berupa lagu baru atau kolaborasi lagu yang sudah ada,”ujar Pandji pada sebuah obrolan singkat bersama Seputar Indonesia. Ditambahkan olehnya, ketika beberapa talent berkolaborasi, akan menjadi kekuatan yang luar biasa.Satu suara,namun kencang, memberi imbas positif bagi Indonesia dan dunia. ”Kita semua mau memakai talenta kita untuk membangkitkan semangat nasionalisme,” tambah Igor, dari Saykoji. Lahirnya Garudahiphop merupakan langkah lanjutan setelah sukses menerbitkan semangat Indonesiaunite pasca- Bom Kuningan II. Saat itu, bangsa Indonesia tersentak.Tidak terkecuali musisi hip hop muda tersebut. Dari tangan mereka, lahir lagu-lagu inspiratif seperti Kami Tidak Takut besutan Pandji. Secara tidak disengaja, mereka ikut menggawangi pertumbuhan semangat nasionalisme anak-anak muda di kalangan mereka, sehingga menjadi sebuah suara yang cukup bergema.”Sejak Indonesiaunite,anak muda banyak yang mendiskusikan Indonesia. Diskusi tentang apa yang perlu dilakukan, apa yang sebaiknya dilakukan, apa yang benar untuk dilakukan untuk mengangkat Indonesia,” tulis Pandji dalam halaman situs pribadinya. Hip hop sendiri memiliki kekhasan dalam ”bersuara”. Jika dibandingkan musisi pop, inspirasi datang dari luar.Sementara musisi hip hop,menulis lirik lagu cerminan dirinya sendiri.”Hip hop adalah genre yang kuat dengan pesan, selalu jujur dengan era pada masanya. Makin ke sini, isu yang dekat adalah sosial dan nasionalisme,” ucap pria yang juga berprofesi sebagai penyiar radio ini. Saat ini rasa nasionalisme seorang Pandji dan rekan sesama musisi sedang bergolak kencang. Namun, tidak berarti kreativitas pribadinya mandek. Contohnya saja, Saykoji, musisi satu ini sering kali merilis lagu yang pas dengan tren. Dulu dia punya singel So What Gitu Lho, yang menyindir gaya hidup dan dandanan anak-anak orang kaya. Kemudian singel catchy mereka, dengan lirik ”aku online-online,” menjadi hit di mana-mana. ”Igor tuh memang kerjanya online terus,” cetus Pandji. Lelaki pemilik nama asli Ignatius Penyami ini tidak keberatan dibilang rapper parodi. ”Dikenal sebagai apa pun enggak masalah. Yang penting, apa pun yang kita lakukan punya buah yang positif,” jawabnya. Belakangan ini, Saykoji melansir singel Copy My Style (again). Lagu ini merupakan sebuah teguran santai yang dibuat gres,25 Agustus lalu.Berangkat dari singel Copy My Style miliknya pada 2008 silam. Lagu ini sendiri bentuk protes Saykoji karena seorang rapper Malaysia menjiplak lagunya, Tahukah Kau.Perkara jiplak-menjiplak, klaim-mengklaim tampaknya sudah cukup akrab di antara dua negara ini. Namun, Igor mengaku lagu itu jangan dijadikan provokasi untuk membenci negara tetangga. Igor sendiri mengaku sudah berteman dengan Joe Farizal,rapperpenjiplak lagu miliknya. ”Senang sudah temenanlagi sama yang jiplak,”tulis Igor dalam halaman Twitter-nya. Yacko, rapperwanita, memiliki pandangan bahwa lagu rap dapat menyuarakan apa saja.”Musik rap di Indonesia tidak melulu hanya bertemakan cinta ataupun kebencian, beberapa pelaku hip hop telah membuat lirik yang menyiratkan kebangsaan didasari dari rasa cinta bangsa. Memang benar musik rap bukan musik asli Indonesia, tetapi keuntungan dari musik rap, lirik yang ditulis bisa sangat luas temanya dan sarat oleh pesanpesan yang ditulis pelantunnya, di situlah kekuatannya,”bebernya. Kesempatan musisi hip hop untuk didengar kian terbuka lebar. Mereka punya materi yang kuat, serta spirit positif bagi bangsa. ”Saya ingat, tahun 2007 lalu Java Production ngasih slot di Java Jazz. Saya dan beberapa teman diajak tampil. saat itu Massaru Riupassa, salah seorang pemerhati musik hip hop, percaya tahun depan (2008) adalah tahun kebangkitan hip hop.Terbukti tahun itu paling banyak keluar album hip hop, dan adanya ajang Jakarta International Soulnation Festival,” terang Pandji. Merangkak naik setelah sekian lama, buah yang sangat manis bagi para hip hopers. ”Rap dan hip hop sudah ada sejak hiphopindo. net sendiri sudah ada sejak 2000-an,”imbuh Igor. Ditambahkan Pandji, sebenarnya hip hop sama dengan genre musik lain, selalu ada, dan tidak mengenal musim. ”Apresiasi orang terhadap hip hop terus berkembang. Dulu asumsinya ini genre musiman, nyatanya tidak seperti itu. Saat ini yang terjadi booming talent hip hop karena belakangan ini mereka telah menemukan cara masuk ke mainstream,” ucap Pandji. Dia mencontohkan keberadaan grup Soul.ID.Saat ini Soul.ID sedang mengerjakan album spesial, berisi 36 lagu. Setahu dia,mereka banyak melakukan kolaborasi menarik. Salah satunya dengan grup Soul.ID asal Eropa. Paduan dari musik hip hop dan soul akan melahirkan sebuah lagu yang luar biasa apik. ”Mungkin album ini akan menjadi album terkeren yang pernah ada,”puji Pandji. Bentuk dukungan ini bukan basa-basi. Pandji mengaku komunitas hip hop sangat solid.Mereka tahu betul kerasnya berjuang dari bawah.Menawarkan demo rekaman ke mayor label, dan ditolak karena alasan ”terlalu segmented”, atau ditolak music director radio. Sampai akhirnya, Pandji bisa memutar lagu hip hop Indonesia di radio tempat dia siaran, bagai mimpi yang jadi kenyataan. Langkah kecil namun penuh energi,musisi hip hop Indonesia ini masih jauh dari muaranya. Namun secara ”sukarela” kita terpikat,ikut berjalan di belakang mereka atas nama semangat kebangsaan. Lagu mereka tidak sekadar mengoceh atau curhatan narsis, tetapi membawa pesan damai.( johana purba) |